Makna Lirik Lagu 'Viva La Vida' Oleh Coldplay

Makna Lirik Lagu 'Viva La Vida' Oleh Coldplay - Hallo sahabat AgniPedia, Pada sharing informasi kali ini yang berjudul Makna Lirik Lagu 'Viva La Vida' Oleh Coldplay, saya telah menyediakan Informasi Terlengkap. mudah-mudahan isi postingan yang saya tulis ini dapat anda pahami. okelah, ini dia Informasinya.


Makna Lirik Lagu 'Viva La Vida' Oleh Coldplay

Chris Martin (Pojok kanan), Guy Berryman (Sebelah kiri Chris)
Will Champion (Sebelah kiri Guy), Jonny Buckland (Pojok kiri)
Siapa sih yang ga kenal sama Coldplay? Ia adalah sebuah grup musik rock alternatif yang dibentuk di London pada tahun 1996. Grup musik ini terdiri dari Chris Martin sebagai vokalis utama, Jonny Buckland sebagai gitaris utama, Guy Berryman sebagai bassis, dan Will Champion sebagai drummer. Akan tetapi, di post ini saya tidak akan bercerita banyak tentang Coldplay melainkan mengartikan makna lirik lagu yang berjudul Viva La Vida.

Album cover Viva La Vida
Viva La Vida adalah sebuah single bergenre Baroque Pop yang dirilis pada tanggal 25 Mei 2008 oleh Coldplay, lagu ini berdurasi 4 menit. Single ini adalah lagu kedua dari album keempat Coldplay yang berjudul Viva la Vida or Death and All His Friends. Lagu ini memenangkan 'Grammy Award for Song of the Year' pada tahun 2009 dan pada tahun 2014 lagu ini sudah terjual 7.1 Juta kopi. Lirik lagu Viva La Vida sangat menarik untuk didengar dan dibaca, lagu ini terinspirasi dari Revolusi Perancis yang terjadi pada tahun 1789 hingga 1799. Lirik ini menceritakan tentang kehidupan seorang raja Perancis, yaitu Louis XVI. Ia  dihukum pancung oleh rakyatnya sendiri pada tanggal 21 Januari 1793.


Lukisan Louis XVI oleh Antoine-François Callet
"I used to rule the world 
Seas would rise when I gave the word 
Now in the morning I sleep alone 
Sweep the streets I used to own"

Bait pertama ini mununjukkan seberapa besar ia mempunyai kekuasaan yang sangat tinggi terhadap rakyatnya bahkan laut akan menjulang naik ke atas ketika ia menyuruhnya (konotasi), tetapi dia akhirnya menjadi seperti budak atau pengemis yang diharuskan menyapu jalanan dan meminta belas kasihan kepada rakyatnya.

Lukisan Louis XVI, 1792
"I used to roll the dice 
Feel the fear in my enemy's eyes 
Listened as the crowd would sing 
Now the old king is dead long live the king" 

Louis kemudian berkata mengenai mengocok dadu atau berjudi dan bagaimana ia akhirnya memimpin atau menuntun rakyatnya kepada suka cita atau kegembiraan karena raja terdahulu yang menyalahgunakan kekuasaan sudah mati dan kekuasaannya akan segera terganti oleh dia. 

Lot's Wife, a pillar of salt
"One minute I held the key 
Next the walls were closed on me 
And I discovered that my castles stand 
Upon pillars of salt and pillars of sand"

"Menit" berkonotasi bahwa segala sesuatu terjadi begitu sangat cepat sehingga Louis XVI bahkan tidak menyadari hal itu sampai istananya, yang mewakili kekuasaannya, jatuh begitu cepat karena pondasi yang buruk (garam dan pasir atau salt and sand) dan bahwa dinding segera ditutup.

Jesus
"I hear Jerusalem bells a-ringing 
Roman cavalry choirs are singing 
Be my mirror my sword and shield 
Missionaries in a foreign field"

Dia sering munggunakan agama untuk menutupi korupsinya dan hal buruk lainnya yang ia lakukan. "missionaries in a foreign field" atau "seseorang yang menyebarkan ajaran agama di negara orang lain" bermakna bahwa dia juga menaklukan dan menyerang negara negara lain atas nama agama Kristen.

"Lidah dusta membenci korbannya, dan mulut licin mendatangkan kehancuran."
"For some reason I can't explain 
Once you'd gone there was never 
Never an honest word 
And that was when I ruled the world"

Karena ia begitu terjebak dengan kekuatan dan kekuasaan yang ia miliki, ia tidak pernah mengatakan kebenaran ketika ia memerintah. Dia terus berbohong kepada umatnya, mabuk kekuasaan, dan mabuk uang.

Lukisan yang dipubsikasikan pada tahun 1798
"It was a wicked and wild wind 
Blew down the doors to let me in 
Shattered windows and the sound of drums 
People couldn't believe what I'd become"

Ada cerita bahwa ketika Louis XVI sedang berjalan ke alat pemenggalan, ia mencoba mengatakan sesuatu kepada orang-orang tapi suara drum terlalu keras sehingga tidak ada yang bisa mendengarnya, ini mungkin makna "sound of drums". Orang orang juga tidak percaya dan tidak mengira apa yang telah terjadi kepada Louis, ia menjadi seorang raja yang kejam dan suka menindas.

Lukisan Execution of Louis XVI oleh Georg Heinrich Sieveking
"Revolutionaries wait 
For my head on a silver plate 
Just a puppet on a lonely string 
Oh who would ever want to be king?"

"Revolutionaries wait"  bermakna orang orang yang menginginkan dia mati dipancung. Mereka menunggu Raja Louis XIV untuk dipenggal menggunakan alat pemenggal kepala.
"For my head on a silver plate " bermakna bahwa kepala Raja Louis XIV berada di atas alat pemenggal kepala.
"Oh who would ever want to be king?" bermakna bahwa ia menyesal menjadi seorang raja.

Lukisan oleh Peter Paul Rubens,
Saint Peter sedang menggenggam kunci surga.
"For some reason I can't explain 
I know St Peter won't call my name"
Never an honest word 
But that was when I ruled the world"

Walaupun Louis mengklaim bahwa dia berperang megatasnamakan agama Kristen, dia tahu bahwa Saint Peter tidak akan memanggil namanya dan ia akan masuk neraka atas perbuatan yang telah ia lakukan. Saint Peter adalah penjaga gerbang surga dalam agama Kristen.

Sekian dari saya, semoga ilmu yang kamu dapatkan bermanfaat. Mohon maaf bila terjadi kesalahan ketik dan penggunaan bahasa yang kurang dibengerti.



1 komentar:

  1. Saya baru tau. Terima kasih postingannya sudah menambah pengetahuan saya. 👍

    BalasHapus